Great Story-Harga Semangkuk Bakso
Posted: Selasa, 26 Juli 2011 by THE WAY OF LIFE inDikisahkan,biasanya di hari ulang tahun putri,ibu pasti sibuk didapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya.Tepat saat yang ditunggu,betapa kecewa hati si putrid,meja makanan kosong.Tidak tampak sedikitpun bayangan makanan kesukaannya tersedia disana.Putri kesal,marah,dan jengkel. "huh,ibu sudah tidak sayang lagi padaku.sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri,sungguh keterlaluan,"gerutunya dalam hati."Ini semua paasti gara-gara Adinda sakit semalam,jadi ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku.dasar anak manja!"Ditunggu sampai siang,tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya.tidak ada yang memberi selamat,ciuman atau mungkin member kado untuknya.dengan perasaan marah dan sedih,putrid pergi meninggalkan rumah begtu saja.perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan.Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat,tiba-tiba putri sadar,betapa laparnya perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap diatas semangkuk bakso. "mau beli bakso,neng?duduk saja didalam,"sapa si tukang bakso 'mau,bang.tapi saya tidak punya uang,"jawab putri tersipu malu. "bagaimana kalau hari ini ditraktir?duduklah,abang siapin mi bakso yang super enak."putripun segera duduk didalam tenda yang disediakan.Tiba-tiba,dia tidak kuasa menahan air matanya,"lho,kenapa menangis?"Tanya si abang penjual bakso. "saya jadi ingat ibu saya,bang,sebenarnya….hari ini ulang tahun saya.Malah orang yang tidak saya kenal,yang member saya makan.Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi member makanan kesukaanku.Saya sedih dan kecewa bang." "wah,abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin terharu sampai menangis,lha,dengan orang tua yang memberi makan tiap hari,dari bayi sampai sebesar ini,apa neng pernah terharu begini?jangan meremehkan orang tua sendiri,nanti neng nyesal lho." Putri seketika sadar,"kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?" Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih.Putri bergegas pergi.setiba dirumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat,wajah cemas sekaligus lega,"putrid,darimana kamu seharian ini,ibu tidak tahu harus mencari kamu kemana.Putri,selamat ulang tahun ya.Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri.Putri pasti lapar kan?ayo nikmati semua itu." "ibu,maafkan putrid bu,"putrid pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya.dan yang membuat putrid semakin menyesal,ternyata didalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya.Ternyata ibu putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya. Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain,sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih.sayang nya,kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orang tua dan saudara tidak tampak dimata kita.seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada diposisi siap membantu,kapanpun.bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi,segera kita memvonis,yang tidak sayanglah,yang yang tidak mengerti anak sendirilah,atau dilanda perasaan sedih marah dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri.maka untuk itu,kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri,agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga,orangutan,saudara dan dengan masyarakat lainnya. AndrieWongso(www.AndrieWongso.com)